Gakum ODOL Kembali Digelar, Benny: Semua yang Terindikasi Melanggar akan ditindak

    Gakum ODOL Kembali Digelar, Benny: Semua yang Terindikasi Melanggar akan ditindak

    KENDARI - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menggenjot upaya penegakan kebijakan bebas truk over dimension and overloading (ODOL) demi mewujudkan program Zero ODOL 2023.

    Kepala BPTD Wil. XVIII Provinsi Sulawesi tenggara, Benny Nurdin Yusuf menjelaskan sejumlah penegakan hukum telah dilakukan terhadap kendaraan ODOL mulai dari transfer muatan, normalisasi kendaraan, hingga penindakan penyidikan. 

    Pada Hari ini (Kamis, 10 Februari 2021)

    Menurut Benny, Tim Terpadu Penegakan Hukum Kendaraan Over Dimsion and Over Load Provinsi Sultra kembali melaksanakan Penegakan Hukum (Gakum) di wilayah Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan dimana jalur ini banyak dilintasi oleh Kendaraan Angkutan Barang yang terindikasi melanggar tata cara muat dan dimensi kendaraan. 

    Dalam proses implementasi pelaksanaan penegakan hukum pelanggaran ODOL, Benny menjelaskan bahwa kegiatan ini membutuhkan komitmen semua pihak diantaranya Balai Pengelola Transportasi Darat Wil. XVIII Prov. Sultra, Ditlantas Polda Sultra, BPJN Sultra, Denpom XIV/3 Kendari, Dinas Perhubungan Provinsi/Kabupaten/Kota.

    "Hari ini merupakan rangkaian dari komitmen bersama seluruh instansi terkait untuk menghadirkan tata kelola angkutan barang yang lebih baik di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka mewujudkan Indonesia Zero ODOL Tahun 2023", Kata Benny, Kamis, 10 Februari 2021

    Implementasi ini Lanjut Benny, Juga telah melibatkan Bapak Gubernur Provinsi Sultra yang telah mengeluarkan SK Gubernur Nomor 593 Tahun 2020 Tentang Penertiban dan Penindakan Hukum Pelanggaran Lalu Lintas Angkutan Jalan yang mana Sejalan dengan instruksi Dirjen Perhubungan Darat tentang penindakan kendaraan Over Dimesi Over Load.

    "Insyaallah dengan komitmen kita ini maka saya yakin Zero ODOL Tahun 2023 akan tercapai di Provinsi Sulawesi Tenggara. kita telah menyaksikan komitmen yang dilakukan oleh semua intansi terkait karena penegakan hukum pelanggaran lalu lintas angkutan jalan ini hanya bisa diwujudkankan dengan satu kata yaitu komitmen", Jelas Benny

    Benny menambahkan bahwa hari ini sangat banyak kendaraan yang terjaring dalam penegakan hukum (gakum) yang dilakukan oleh Tim Terpadu dan rata-rata pengemudi kendaraan tidak mengetahui hal apa yang telah dilanggar, beliau menghimbau kepada pengemudi kendaraan yang terindikasi memenuhi unsur pelanggaran teknis, maka diharapkan adanya kemauan pemilik angkutan barang atau pengemudi untuk melakukan normalisasi terhadap tambahan bak kendaraannya. 

    Benny menegaskan keseriusan pemerintah dalam menindak pelanggaran truk ODOL (Over Dimension Over Load). Kementerian Perhubungan selaku regulator bakal memperluas sanksi bagi pelanggaran truk ODOL. Nantinya hukuman tak hanya dikenakan kepada pengemudi truk terkait, tapi bisa juga kepada operator, karoseri. 

    Perusahaan penjualan mobil truk pun juga menjadi sasaran petugas, seperti yang dijelaskan beberapa pengemudi angkutan barang bahwa kondisi kendaraan yang dibelinya merupakan struktur dimensi yang dikeluarkan oleh dealer kendaraan, hal ini menjadi temuan penting bagi petugas bahwa beberapa dealer di Kota Kendari telah mengeluarkan kendaraan dengan kondisi bak yang telah ditambahkan ketinggiannya. Langkah yang akan diambil oleh petugas yakni memberikan surat teguran kepada dealer dengan ancaman yang tertera pada pasal 277 UU Nomor 22 Tahun 2009.

    "Pengawasan7 penertiban kendaraan terkait ODOL ini tidak akan berhenti dan kegiatan penegakan hukum akan dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga pada tahun 2023 kita akan menyaksikan suatu kondisi tata kelola penyelenggaraan angkutan barang yang Zero ODOL di indonesia khususnya di Provinai Sulawesi Tenggara" tambah Benny. 

    Satno merupakan pengemudi angkutan barang yang bersedia melakukan normalisasi kendaraannya dilokasi gakum dan disaksikan langsung oleh petugas, beliau tidak mengetahui pelanggaran apa yang telah dilakukan, namun setelah dijelaskan oleh petugas maka ia paham dan siap mengikuti aturan pemerintah, "saya tidak mengetahui kalau mobil saya mel.(***)

    Makassar sulsel
    Ryawan Saiyed

    Ryawan Saiyed

    Artikel Sebelumnya

    Pariwisata Bergerak, Semua Sektor Ikut Berkembang

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji Hadiri...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    PPK Tamalatea Gelar Bimtek Pemantapan Putungsura Pilkada Serentak Tahun 2024
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Pastikan Selesai Tepat Waktu, Bupati Barru Tinjau Pembangunan Masjid Raya

    Ikuti Kami